Walking-walking ke Ancol (Episode 3) : Ketemu kembarannya Handy..

Tanpa membuang banyak waktu lagi, rombongan anak-anak terlantar ini pun langsung bergegas menuju lokasi pantai. Dan selama perjalanan yang hanya ditempuh kurang dari seperempat jam itu, ada saja polah dari kami yang mengundang tawa.

Lokasi pertama yang kami sambangi adalah sebuah dermaga yang lumayan cukup luas. Nama dermaga tersebut adalah... ehm... apa yah? Ah... sial.. .gue ga tau namanya. Pokoknya yang jelas, tempat tersebut keren deh buat jeprat-jepret.

Oh... iya, sebelum masuk ke dermaga tadi, beberapa orang sempat menawarkan kami jasa sewa perahu, ada juga yang menawarkan jasa fotographer. Tapi, sayang kami ga tertarik. Gue justru malah tertarik dengan seekor badut dengan kostum mirip bebek bunting yang berdiri di bibir dermaga sambil menawarkan sebuah produk makanan ringan. Saat rombongan kami melintas di depan badut tersebut, entah mengapa insting gue secara reflek mengomando tangan gue untuk segera merangkul Handy lebih erat. Kalo boleh jujur, sebenernya gue itu takut, gue takut bukan gara-gara liat penampakan badut bebek yang salah gaul itu, tapi gue justru khawatir kalo sampe-sampe Handy ketuker sama badut tersebut. Wkwkwk...

Okeh... balik lagi. Di atas dermaga yang gue ga tau namanya itu, kami tak ingin melewatkan kesempatan sedikitpun buat mengabadikan beberapa pose.

Setelah merasa jenuh dengan suasana dermaga yang penuh dengan pemandangan orang-orang yang sedang berfoto itu, kami pun beranjak mencari suasana lain. Dari pintu dermaga, seinget gue, kami berjalan ke arah kanan. Dan lagi-lagi beberapa orang tak bosan-bosannya menawarkan jasa mereka, untungnya kami tak lagi ketemu badut bunting yang udah sempat bikin gue khawatir tadi. Syukurlah...

Bersambung...

Artikel Terkait

Walking-walking ke Ancol (Episode 3) : Ketemu kembarannya Handy..
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email