Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan

7 Jenis Hukuman Yang Paling Berkesan Semasa Bersekolah di SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang



Teman-teman yang dulu pernah seangkatan di SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang, pasti tidak asing lagi dengan yang namanya hukuman dari Bapak atau Ibu guru. Nggak semua teman berlangganan sama hukuman dari guru sih, tapi setidaknya sekali seumur hidup pasti pernah dong di hukum sama guru. Hayo ngaku? Kalo selama STM nggak pernah sekalipun kena hukuman dari guru, dapat dipastikan pengalaman sekolah kamu dulu sangat membosankan sekali.

Ngomong-ngomong tentang hukuman, hukuman yang guru berikan kepada kita, tidak mungkin tanpa alasan dong? Pasti ada sebabnya. Ada guru yang menghukum muridnya karena memang dia tegas, ada pula yang memang doyan menghukum muridnya karena memang dia peduli dan sayang sama kita, tapi ada juga yang memang hobinya marah-marah dan galak dari sononya. Coba deh diingat-ingat...

Saya sendiri sebenarnya bukan termasuk murid yang nakal. Eh gimana yah... Maksudnya saya nakal sih, tapi banyak yang lebih nakal dari saya. Setidaknya meskipun saya termasuk anak yang rajin tapi saya juga cuma seorang murid biasa yang nggak luput dari segala jenis kenakalan remaja pada saat itu.

Bicara tentang kenakalan murid, kalo dibandingin dengan anak sekolah jaman sekarang, di mana banyak murid yang berani melawan gurunya ataupun sebaliknya, banyak guru yang melakukan tidak kekerasan terhadap muridnya. Seingat kita, senakal-nakalnya kita atau separah-parahnya hukuman dari guru yang kita terima semua masih berada di batas wajar. Artinya kenakalan kita ya paling gitu-gitu doang, misal bolos, males ngerjain tugas, merokok pas istirahat, minggat, dsb, nggak sampai yang berlebihan seperti kempesin ban motor guru, menganiaya guru atau bahkan sampai menghilangkan nyawa guru. Dari pihak guru sendiri pun dalam menghukum muridnya masih dalam batas wajar pada saat itu. Nggak sampai yang melanggar hukum pidana seperti yang banyak terjadi sekarang ini.

Dari pada banyak ngomong, mending langsung saja ya saya bernostalgia mengenai jenis-jenis hukuman yang menurut saya paling berkesan selama sekolah di SMK Ma'arif Nu 1 Ajibarang di sini...

1. Jalan Jongkok
Siapa yang pernah ngerasain hukuman ini? Yap, hukuman yang mirip seperti hukuman yang biasa diberikan oleh Pak Polisi kepada tersangka kasus tawuran tarkam ini, biasanya diberikan oleh Bapak Oco alias Bapak Agus Suroso.

Umumnya hukuman ini diberikan kepada murid yang pakaiannya tidak rapi (misal udah pake dasi, pake sabuk, baju udah dimasukan ke celana tapi tititnya malah dikeluarin... hahaha), tidak mengerjakan tugas, maupun suka bikin rusuh saat jam pelajaran berlangsung, dll. Meskipun hukuman ini terdengar enteng, tapi percayalah... setelah kena hukuman ini besoknya dijamin jalannya akan tampak seperti kingkong... ngangkang gara-gara paha sama betis pada pegel dan linu.

2. Tahlilan
Menurut saya ini hukuman yang paling berfaedah dibanding dengan hukuman yang lain. Karena selain cukup islami, hukuman ini juga menghasilkan pahala bagi siswa yang kena hukuman.

Biasanya hukuman dilakukan secara berjamaah di dalam sebuah ruangan. Seingat saya penyebabnya cuma satu : telat datang ke sekolah. Lazimnya hukuman membaca Tahlil ini diberikan oleh Guru BP yang sayang sekali saya sendiri lupa namanya. Hahaha.

3. Lari keliling lapangan
Seingat saya, selama saya bersekolah di SMK MA'Arif Nu 1 Ajibarang saya pernah mengalaminya sekali. Saat itu kalo tidak salah gara-gara tidak ikut upacara kemerdekaan deh...

Hukuman ini memang tidak efeknya tidak seberapa, malunya itu yang nggak bisa ditutupi. Bayangin aja siang-siang kita di suruh lari menegelilingi lapangan sambil ditonton anak-anak lain yang mulutnya pada sompral.

4. Push Up
Buat yang memang hobi banget olah raga, mungkin nggak begitu ngefek diberi hukuman push up. Lah saya, abis kentut aja lemesnya tiga hari tiga malem nggak ilang-ilang, gimana disuruh push up? Tapi sekarang saya baru nyesel sih, mungkin dulu kalo saya rajin telat, sekarang badan saya nggak sekerempeng ini kali ya? Ha-ha.

5. Bikin Module
Ini merupakan hukuman yang hampir semua alumni TKJ B angkatan 08 pernah rasakan. Yap, inilah hukuman yang dituai gara-gara saat itu kita satu kelas minggat berjamaah. Ha-ha. Yah namanya juga solidaritas, satu teman minggat, yang lain ikut minggat juga. Satu orang kena hukuman, yang lain kena hukuman semua. Giliran satu teman lagi kesusahan, yang lain cukup ikut ngetawain aja. Ha-ha.

6. Dijemur di Lapangan
Biasanya hukuman jenis ini diberikan kepada murid yang tidak memakai attribut lengkap saat mengikuti upacara bendera. Entah itu nggak pake topi, nggak pake dasi, mauapun nggak pake CD (Ha-ha nggak ding...)

Beberapa kali saya pernah mengalami hukuman ini, tapi herannya saya selalu lupa untuk membawa atribut upacara. Yap, penyakit lupa emang susah banget disembuhin...

7. Pantat Ditendang
Entah kenapa setiap kali saya teringat kejadian Arisno dan Vita yang pantatnya dicium sama sepatu pak A**s M****m selalu jadi pengen ketawa, setidaknya jadi senyum-senyum sendiri. Ada yang masih ingat?

Oke, saya bantu sedikit mengingatkan...

Jadi ceritanya saat itu sedang palajaran produktif, sedang menerangkan di depan papan tulis. Tak lama kemudian, tiba-tiba Pak A**s muncul dari Ruang Toolkit. Dengan tatapan mata yang penuh amarah, memanggil Arisno dan Vita yang tertangkap basah sebagai biang kerok. Setelah berada di hadapan Pak A**s tadi, mereka berdua disuruh balik badan sambil nungging. Bagaikan kerbau dicucuk hidungnya, mereka berdua nurut aja kayak kena gendam, dan tiba-tiba... Duk... Duk...!!! Masing-masing mendapat tendangan halilintar dari Pak A**s tepat di pantat. Hahaha...

Mungkin cerita flasback dari saya tadi terdengar kurang lucu, tapi percayalah... Saat menceritakan kembali di hadapan teman-teman yang masih mengingat dengan baik tragedi tersebut, dijamin akan tertawa, setidaknya minimal pasti senyumlah...

Oke... baiklah sekian 7 jenis hukuman yang paling berkesan semasa STM yang masih saya ingat. Kalo teman-teman ada pendapat lain, silahkan bantu saya mengingat lewat komentar di kolom yang tersedia.

Semoga bermanfaat! Terima kasih...

Pekerjaan Yang Cocok Buat Lulusan Jurusan TKJ

Pekerjaan Yang Cocok Buat Lulusan Jurusan TKJ

Buat kamu yang kebetulan saat ini sedang duduk di bangku kelas IX Sekolah Menengah Pertama, mungkin tidak ada salahnya mulai menentukan pilihan mau lanjut kemana setelah lulus nanti? Apalagi kalau kamu memilih untuk melanjutkan di Sekolah Menengah Kejuruan. Sebab, begitu banyak pilihan jurusan yang ada saat ini, mulai dari RPL, Multimedia, hingga TKJ.

Jurusan TKJ menjadi jurusan favorit bagi adek-adek yang baru lulus SMP. Selain kemungkinan pekerjaan yang tidak begitu berat jika dibandingkan dengan Teknik Mesin, jurusan TKJ juga menjadi pilihan yang cukup related dengan era saat ini di mana hampir semua bidang tidak jauh dari proses komputerisasi.

Banyak instansi yang perusahaan yang bisa menampung lulusan TKJ seperti: Telkom, Perusahaan TV Kabel, Dinas/Kementrian, atau perusahaan lain yang bergerak di bidang jaringan atau komputer. Intinya kamu nggak perlu takut setelah lulus jurusan TKJ mau kerja apa? Sebab saat ini hampir setiap bidang pekerjaan sebagian besar menggunakan perangkat komputer, baik yang berdiri sendiri maupun yang terhubung melalui jaringan. Bahkan kalau kamu kreatif (dan punya modal), kamu justru malah bisa menciptakan lapangan kerja bagi kamu sendiri, bahkan kamu juga bisa mempekerjakan orang lain. Intinya kamu bisa bekerja sendiri tanpa harus melamar pekerjaan ke sana-sini.

Berikut adalah profesi yang bisa kamu pilih setelah lulus dari jurusan TKJ:

Kalo kamu punya jiwa enterpreneur kamu bisa jadi:
  1. Pengusaha Jasa Servis Komputer/Warnet
  2. Pengusaha Penjualan Perangkat Komputer
  3. Pengusaha Web Hosting
  4. Web Designer 
  5. Pengajar les privat komputer
Atau kamu mungkin bisa melamar pekerjaan sebagai:
  1. Programmer 
  2. IT/Teknisi Komputer/Jaringan freelance
  3. Pelayan Toko Penjualan Perangkat Komputer
  4. Penjaga Warnet

Kata-Kata Mutiara TKJ B '08


 “Jadikanlah waktumu untuk belajar… yup!!!” 
– Aman

“Berusahalah untuk mendapatkan ilmu hari ini”
– Amin Mustofa

“Belajarlah dan bertaqwa untuk menghadapi hari esok” 
– Aminudin

“Hadapilah sesuatu dengan senyuman…” 
– Amir Setiawan

“Kejar terus impianmu…!!!”
– Andi Nugroho

“Semua yang terjadi itu yang terbaik, jadi jangan menyesal, tapi pikirkanlah…!!!”

– Andri Laksana Putra

“Maju terus pantang mundur... Aja kelalen ana tikungane…”
 – Aris Fauzi

“Yoo… man !!!”
– Arisno

“Bekerjalah seakan engkau hidup selama-lamanya, beribadahlah seakan engkau mati esok” 
– Bramono Pawenang

“Berfikirlah positif untuk mencapai kesuksesan dan jangan mudah menyerah” 
– Candra Triwibowo

“Dengan belajar Ilmu dapat diperoleh, dengan membijakkan diri engkau menjadi bijak” 
– Cholid Fahmi

“Pengalaman adalah guru terbaik bagi kita”
– Deny Wida Supriyanto

“Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada merebutnya”
– Dini Ayu Widyaningsih

“Berbuat baik itu harus, tapi merasa lebih baik daripada orang lain itu menghancurkan dirimu sendiri”
– Eko Suprastiono

“Janganlah berprasangka buruk kepada orang lain”
– Eko Toto Purwanto

“Jangan takabur, tapi optimis perlu” 
– Erwin Dwi Siswanto

“Happy everyday, everytime, n always smile he he…”
– Estiani Wahyuningsih

“Perbedaaan itu kan indah apabila diikat dengan hati”
– Etika Dwi Setyaningsih

“Hadapilah masalah dengan senyum, pikiran dan hati yang tenang”
– Fajarotul Afida

“Jangan pernah menyerah! Tetap berusaha sampai bisa!!!”
– Faqihuddin Abdillah

“Milikilah mimpi sebagai semangat dalam hidupmu”
– Fiali Adi Yansyah

“Do what u wanna do, say what u wanna say…”
– Handi Sriyanto

“We are nothing without god, always remember, whenever, wherever…”
– Mega Pertiwi

“Carilah teman yang selalu berkata benar, abaikan teman yang selalu membenar-benarkan kata-katamu”
– Munto’ah

“Sabar membuat kita tenang dalam menghadapi masalah”
– Nur Hidayah Afriani

“Jangan berputus asa sebelum engkau mencobanya”
– Rita Pari Purningsih

“Selalu berpikir positif jangan sealu berpikir negatif”
– Ryan Faozi Afrizal

“Belajar adalah modal utama dari kesuksesan”
– Sahid Susanto

“Kadang dalam hidup ini perlu pengorbanan, kadang juga harus siap jadi korban”
– Slamet

“Raihlah cita-citamu setinggi langit dan sesuai keinginanmu”
– Tika Dwi Astuti

“Jangan pernah lupa ma temen-temen yang kau cintai”
- Vita Nur Afan Ardianto

“Jadilah hari esok lebih baik dari hari sekarang…!!!”
– Wahyu Triyoko

“Percayalah bahwa Tuhan pasti kan memberi yang terbaik buat hambanya”
– Yuli Setiono

“Jadilah hari esok lebih buruk dari hari sekarang…!!!"
– Kenang Roby Sadira



Dan kini semua telah berubah..


Ga berasa kurang lebih 7 tahun sudah kita bersahabat, bentar lagi hampir sewindu. Usia yang lumayan cukup lama mengingat pesahabatan kita ini berawal dari bangku sekolahan dimana kita ga pernah saling kenal sedikitpun sebelumnya hingga sampe sekarang kita udah mulai menemukan jalan hidupnya masing-masing. Bahkan gue sendiri pun ga pernah memikirnya sama sekali sejak di awal gue berbaur dengan kalian.

Banyak banget hal-hal yang akhir-akhir ini baru gue sadari dari sekian banyak waktu yang udah kita lalui bareng-bareng. Dan pada akhirnya gue hanya dapat menyimpulkan bahwa belakangan ini kita udah sama-sama mengalami perubahan, entah itu positif maupun negatif.

Gue ambil beberapa contoh :

  • Amir yang dulu jalan hidupnya paling lempeng diantara gue dan temen-temen sekarang udah mulai agak berani bengkok-bengkok dikit. Dulu yang paling susah diajak macem-macem sekarang udah pinter ngegombalin anak orang.
  • Aris Fauzi yang dulu kalo ngomong ga pernah pake rem, sekarang kalo ngomong udah mulai bisa kalem.
  • Arisno yang dulu badannya konon mirip gendon, sekarang udah ga gendon lagi.
  • Handy yang dulu imut-imut kaya bayi gorila yang sipit, sekarang udah jadi gorila dewasa yang (masih) sipit.
  • Esty yang dulu putih, sekarang malah keputihan.
  • Munto'ah yang dulu rajin banget pake kaca mata kaya Betty La Fea, sekarang malah tampak lebih mirip Olif yang ada di film Popeye The Sailorman.
  • Ida yang dulu sering kita sering kita panggil dengan Bunda, sekarang tampaknya udah harus mulai kita panggil dengan sebutan Oma.
  • Dini yang dulu gue pikir orangnya selalu serius kalo lagi diajak becanda, sekarang ternyata dia malah selalu becanda kalo lagi diajak serius.
  • Mega yang dulu akrab dipanggil Grandong, sekang tinggal di Guangdong, beda tipis.
  • Wahyu yang dulu terkenal sebagai makhluk paling malas, terakhir gue ketemu sekarang jauh keliatan lebih rajin, giginya aja udah dipagerin rapi.
  • Rita, Yayah dan Etika yang dulu terakhir gue ketemu mereka masing-masing masih lajang, sekarang masing-masing udah pada merit, bahkan kabar terakhir yang gue denger Etika kini telah berkembang biak. 

Lalu bagaimana dengan kabar temen-temen yang lain yang hilang dari peredaran? Bagaimana dengan Sahid Susanto? Apakah sekarang dia tidak lagi kesusahan mengucap kalimat 'Modul Bahasa Endonesah'? Mungkinkah Aminudin kini telah me-rebounding rambutnya?

U R.I.P (1988 - 2011)


Usia seseorang memang nggak ada yang tau (kecuali boleh pinjem KTP-nya). Rasanya seperti baru kemarin kita bertemu dan masuk di sekolah yang sama, namun ternyata Tuhan berkehendak lain, DIA menginginkanmu untuk pulang lebih awal.

Tak banyak memang cerita yang pernah kita ukir, yang aku tau, kamu adalah sosok yang unik yang mungkin jarang ditemui, dewasa, tegas, bijak, berkharisma, tidak banyak omong dan satu lagi: kebapak-bapakan. Semua jadi satu paket lengkap. Setidaknya demikianlah first impression yang aku dapati saat kamu jadi ketua reguku saat Masa Orientrasi Siswa (MOS) dulu.

Tahun pelajaran berjalan, kita masuk di kelas yang berbeda, kamu di TKJ A sedangkan aku di TKJ B, hal inilah membuat kita jadi tidak mengenal lebih dekat satu sama lain. Yang aku ingat, terakhir kita bertemu adalah ketika aku ditugaskan menjadi seorang assistant toolman, yap... asisten kamu. Hampir setiap hari bekerja sama denganmu membuatku hanya sanggup bertahan dalam 3 bulan saja. Karakterku yang sangat bertolak belakang dengan pribadimu membuat kita lebih sering berbeda pendapat, sehingga banyak mungkin perkataan dan perbuatanku selama menjadi asistenmu yang kurang menyenangkan dan mungkin tidak mengenakan.

Maafkan aku R.I.P... Maaf baru sekarang aku merasa punya kesempatan untuk minta maaf justru saat kamu tidak lagi bisa memberikan maaf. Tapi sebenernya aku yakin sih, kamu adalah seorang yang pemaaf, jadi untuk memaafkan kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat dulu adalah sebuah perkara yang mudah bagi seorang Urip. Terima kasih ya R.I.P.

Terima kasih juga, mungkin kamu nggak sadar bahwa selama waktu yang singkat aku menjadi assistan kamu, banyak hal yang bisa aku pelajari dari sifatmu, salah satunya adalah belajar untuk lebih menghargai orang lain.

Selamat jalan R.I.P...
Surga menunggumu...
Doaku dan doa teman-teman semua menyertaimu...


Tulisan ini didedikasikan untuk Urip Pracahyo (1988 - 2011)

7 Fakta Unik Tentang Alumni TKJ B SMK Maarif NU 1 Ajibarang 2008


Kali ini saya mencoba untuk sekedar share tentang 7 fakta yang berkaitan tentang kelas kita dulu yang mungkin sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiran kalian.

Tanpa banyak basa-basi lagi, berikut adalah beberapa fakta yang berhasil saya himpun :

1) Tau ga sih kalo kelas kita itu punya 4 NINGSIH bersaudara, yaitu : Dini Ayu WidyaNINGSIH, Estiani WahyuNINGSIH, Etika Dwi SetiaNINGSIH & Rita Pari PurNINGSIH.

2) Tau ga kalo 2 temen kita yang sama-sama memiliki kulit paling cerah (AMAN dan ESTIANI WAHYU NINGSIH) ternyata juga sama-sama memiliki nama Ayah yang sama yang sama-sama jendral lho, yaitu inisialnya S dan belakangnya UDIRMAN.. hehe..

3) Angkatan kita merupakan angkatan pertama dengan jumlah siswi terbanyak dalam sejarah SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang.

4) Kelas kita awalnyanya berjumlah 36 ekor, namun masih dalam hitungan hari salah satu teman kita memutuskan untuk keluar. Pada pertengahan semester 1 kelas 2, kelas kita bertambah satu lagi orang gila yang konon katanya siswa pindahan dari Bandung, yaitu Kenang Robi Sadira dan bertahan sampe kelulusan sekolah. 03 Agustus 2007, sebuah kabar duka datang menghampiri kelas kita, salah satu teman terbaik kita pergi mendahului kita untuk selama-lamanya, alm. Dodi Ajiansyah. Dan yang terakhir, mungkin ini kabar yang tidak kalah menyedihkan bagi sebagian orang, terutama yang menjadi seret admirernya Aprilia Rimbawati, sebab dia memutuskan unutk keluar dari sekolah. Akhirnya hingga akhir tahun penhuni TKJ B tinggal 34 ekor siswa.

5) Almameter kita adalah almameter pertama yang menikmati model bangku dengan desain yang lazimnya dipake oleh anak-anak kuliah, yaitu bangku yang menyatu dengan meja. (Fakta yang ini sumpah ga penting banget).

6) Seperti yang kita tau, angkatan kita adalah alumni pertama dalam mata kejuruan baru di SMK MA'ARIF NU 1 AJIBARANG yaitu TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), mungkin kita patut berbangga hati sebagai kelinci percobaan.

7) Taukah kalian kalo teman kalian yang bernama SLAMET ini alias saya sendiri adalah siswa jurusan TKJ SMK MA'ARIF NU 1 AJIBARANG pertama yang gagal dalam Ujian Nasional? Sebuah kebanggaan bukan? Hahaha.

Kumpulan quotes dan jargon dari tokoh-tokoh TKJ B


Disadari atau ga, hampir setiap orang memiliki sebuah quotes dan jargon serta ciri khas sendiri-sendiri yang kerap kali diucapkan sehingga menjadi sebuah trade mark yang bisa dijadikan sebagai penguat identitas, misal : Kalimat 'Ndeso..!!' dan kalimat 'Kembali ke laptop' nya Tukul Arwana, 'Tolong dibantu ya' nya Pak Tarno atau yang sekarang lagi hot 'Alhamdulillah ya sesuatu' nya Syahrini. Yap, hampir sebagian orang beken memiliki sebuah kalimat yang bisa dijadikan sebuah khas oleh orang lain.

Dan berikut ini adalah beberapa kutipan-kutipan quotes dari tokoh-tokoh TKJ B yang pernah beken :

Aminudin -> Magreh..

Eko Supras -> Mene ra..

Yuli Setiyono -> Eksplorer..

Vita Nur Afan -> Ngendi Jon..

Handy -> Kencleng banget yakin..

Wayenk -> Aja ora..

Candra -> Aja rageg..

Pak Wito -> Ayo siapa yang tadi malem skimming tunjuk jari..

Aris Fauzi -> Tidak saya pak.. Sumpah tidak saya..

Sahid -> Modull.. Modull Bahasa Endonesah..

Silakan buat temen-temen yang mau melengkapi, boleh kaka kutipan-kutipannya..

03.08.07



Derai air mata tak henti iringi kepergianmu sahabat...
Oh...mengapa begitu cepat Tuhan memanggilmu
Duka di hati tak cukup mewakili rasa kehilanganku
Isak tangis mengiris-iris perasaanku
Angin sendu berhembus kencang menerpa batinku
Jejak langkahmu bersamaku adalah hadiah terindah darimu
Ingin rasanya aku kembali mengulang masa-masa itu
Andaikan saja aku dapat memutar waktu
Namun ku tahu itu takkan mungkin bisa terjadi
Sahabat...semoga kau temuai kedamaian yang abadi di sisi-Nya
Yang selama ini belum pernah kau lihat, kau dengar dan kau rasakan
Aku doakan semoga engkau bahagia di alam sana
Hingga saat kita dapat kembali berjumpa, bukan di dunia ini tentunya

(Baca juga huruf awal kalimat/huruf kapitalnya secara vertikal dari atas ke bawah)

PS : Sebuah coretan kecil yang saya tulis di blog pribadi saya, sekedar untuk mengenang kepergian sahabat kita, maka saya menuliskannya kembali di sini.
Walking-walking ke Ancol (Part 3) : Ketemu kembarannya Handy

Walking-walking ke Ancol (Part 3) : Ketemu kembarannya Handy

Tanpa membuang banyak waktu lagi, rombongan anak-anak terlantar ini pun langsung bergegas menuju lokasi pantai. Dan selama perjalanan yang hanya ditempuh kurang dari seperempat jam itu, ada saja polah dari kami yang mengundang tawa.

Lokasi pertama yang kami sambangi adalah sebuah dermaga yang lumayan cukup luas. Nama dermaga tersebut adalah... ehm... apa yah? Ah... sial.. .gue ga tau namanya. Pokoknya yang jelas, tempat tersebut keren deh buat jeprat-jepret.

Oh... iya, sebelum masuk ke dermaga tadi, beberapa orang sempat menawarkan kami jasa sewa perahu, ada juga yang menawarkan jasa fotographer. Tapi, sayang kami ga tertarik. Gue justru malah tertarik dengan seekor badut dengan kostum mirip bebek bunting yang berdiri di bibir dermaga sambil menawarkan sebuah produk makanan ringan. Saat rombongan kami melintas di depan badut tersebut, entah mengapa insting gue secara reflek mengomando tangan gue untuk segera merangkul Handy lebih erat. Kalo boleh jujur, sebenernya gue itu takut, gue takut bukan gara-gara liat penampakan badut bebek yang salah gaul itu, tapi gue justru khawatir kalo sampe-sampe Handy ketuker sama badut tersebut. Wkwkwk...

Okeh... balik lagi. Di atas dermaga yang gue ga tau namanya itu, kami tak ingin melewatkan kesempatan sedikitpun buat mengabadikan beberapa pose.

Setelah merasa jenuh dengan suasana dermaga yang penuh dengan pemandangan orang-orang yang sedang berfoto itu, kami pun beranjak mencari suasana lain. Dari pintu dermaga, seinget gue, kami berjalan ke arah kanan. Dan lagi-lagi beberapa orang tak bosan-bosannya menawarkan jasa mereka, untungnya kami tak lagi ketemu badut bunting yang udah sempat bikin gue khawatir tadi. Syukurlah...

Bersambung...
Walking-walking ke Ancol (Part 2)

Walking-walking ke Ancol (Part 2)

Singkat cerita, setelah sebelumnya sempat bersusah payah berenang melintasi genangan air akibat banjir setinggi leher (leher bebek maksud gue), akhirnya busway yang kami tumpangi sampai juga ke tempat pemberhentian terakhir. Di sana kami pun di sambut mesra oleh antrian panjang. Gue yang dari tadi kebelet menahan pipis pun langsung ngibrit ke toilet. Yap... bisa ditebak, di toilet pun banyak yang pada ngantri. Kalo tau bakalan kaya gini, mending gue tadi bawa toilet sendiri dari rumah.

Anyway, entah secara kebetulan atau ga, lagi-lagi kami dipertemukan dengan sesuatu yang bikin otak yang udah pada agak sedikit geser ini gatel untuk tertawa. Kali ini kami menemukan 3 wanita berkulit gelap dengan rambut keriting yang turut mengantri tepat di depan rombongan kami. Entah apa yang ada di pikiran kami masing-masing, sampe-sampe kami pun kompak untuk menahan cengengesan sambil saling menatap mata masing-masing seolah sedang mengisyaratkan bahwa "Woii...!!! Liat deh 3 orang ini deh...". Sebenernya bukan apa-apa, kalo boleh jujur kenapa gue bisa ketawa? Entah kenapa waktu gue liat wanita tadi, tiba-tiba gue malah keingetan sama teman kami yang sekarang ga tau kabarnya. Namanya Aminudin, tapi lebih populer dengan sebutan "Magreh". Koq muka mereka mirip ya? Mungkinkah 3 orang tadi masih sodara sama si Aminudin? Kalo iya, koq si Aminudin ga ikut ya?

Setelah berhasil masuk, di sana kami ga langsung menuju ke lokasi pantai. Sebab kami masih menunggu teman kami yang bernama Handy. Sambil menunggu, tiba-tiba Mun berkata, "Eh, kalian tau ga? Sekarang badan Handy tambah melar lho... malah melebihi Gendon". Tapi sayang perkataan tersebut ga begitu dihiraukan, karena kesibukan masing-masing. Ada yang lagi sibuk foto-foto, ada yang lagi sibuk nyari toilet, ada yang sibuk memandangi cewe-cewe, dan ada pula yang sibuk ngupil.

Akhirnya ga lama kemudian, orang yang ditunggu-tunggupun datang juga. Dan kehadirannya berhasil bikin sebagian dari kami shock. Gue aja sampe terkaget-kaget liat sosok yang baru tiba itu. Gue udah berusaha buat bangun tapi gagal, astaga...!!! Ini bukan mimpi. Ternyata apa yang tadi dikatakan Mun benar, badan Handy sekarang telah berubah jadi kaya karung isi beras, yang bikin beda Handy ada rambutnya, karung beras ga. Mungkin gara-gara dia sering berlama-lama berendam dalam minyak tanah, sampe-sampe dia keasyikan dan lupa mengangkat dirinya sendiri kali ya.

Bersambung ke sini
Walking-walking ke Ancol (Part 1) : Misteri Aroma Jangan Kangkung

Walking-walking ke Ancol (Part 1) : Misteri Aroma Jangan Kangkung

Menghabiskan waktu seharian bareng temen-temen setelah sekian lama terpisah memang sangat menyenangkan. Selain sebagai temu kangen, momen ini juga bisa dimanfaatkan untuk sejenak memanjakan pikiran di sela-sela rutinitas yang teramat membosankan.

Rasanya ga salah kalo kami memilih suasana pantai dengan angin sepoi-sepoi, buih ombak yang indah serta hamparan pasir putih sebagai tempat reuni kita kali ini. Tiga hal inilah yang mungkin bisa dijadikan alasan untuk menambah kesempurnaan kebersamaan kami. Akhirnya gue, Gendon, Aris, Handy, Esty, Mun, Boenda dan Desy (anak TAV) pun sepakat memilih Ancol.

Setelah janjian, kami pun (minus Handy) sepakat berangkat dari Halte Busway Terminal Pulogadung. Sedangkan Handy memilih untuk berangkat menggunakan kendaraan roda duanya sendiri.

Sebelum sampai di lokasi, bayangan birunya laut, deburan ombak serta hembusan anginpun bagai menari-nari di pelupuk mata, membuat perjalanan yang kurang dari 1 jam itu terasa bagai seabad.

O...iya, ada beberapa hal yang sebenernya ga penting tapi menarik buat gue ceritain di sini. Yap, sesuatu yang sebenernya biasa saja tapi menjadi sangat luar biasa dan absurd untuk jadi bahan ketawaan kalo udah dicerna oleh otak iseng kami.

Hal pertama yang sempat menghebohkan kami, khususnya gue adalah 'aroma jangan (sayur) kangkung' yang tercium di tengah-tengah laju busway yang sedang kami tumpangi. Menurut gue, aroma jangan kangkung yang menyengat di dalam sebuah busway yang penuh sesak adalah sebuah hal yang ga wajar dan sangat random abis. Gue ga tahu, apakah penumpang lain juga merasakan keanehan yang gue rasakan itu atau ga. Yang jelas sepertinya mereka baik-baik saja seolah ga terjadi apa-apa.

Di tengah kondisi busway yang penuh sesak, sambil berdiri, gue pun penasaran dengan sumber aroma tersebut, gue berusaha buat mencari tahu. Dan kecurigaan pertama gue tertuju pada jaket yang dipake Gendon yang sedang berdiri tepat di samping gue. Gue pun mengendus-endus jaketnya.

"Jaket kamu abis dipake buat bungkus jangan kangkung ya? Kok bau jangan kangkung sih?", tuduh gue.

"Ah masa sih? Bukan bau jaket gue kali, tapi kenek sebelah gue kali yang abis sarapan pake jangan kangkung terus sisanya masih nyelip di gigi", Gendon menyangkal.

Mendadak tawa kamipun terpecah.

Setelah gue mengendus-endus dengan seksama, aromanya memang semakin tajam, tapi tampaknya aroma itu memang bukan berasal dari jaketnya Gendon. Gendonpun selamat dari tuduhan gue.

Rasa penasaran gue ga cukup sampe disitu. Pikiran gue masih terus bertanya-tanya tentang kemungkinan aroma misterius tersebut berasal. Mungkinkah ada salah satu penumpang yang sempet-sempetnya mampir ke warteg dan membawa jangan kangkung sebagai bekal? Ah...tapi kira-kira siapa ya? Entah kenapa rasa penasaran gue malah semakin menjadi-jadi. Kurang kerjaan dan ga penting banget kedengerannya memang.

Menit berganti menit gue belum juga menemukan tersangkanya. Akhirnya gue nyerah juga, dan terpaksa mau ga mau gue pun mesti rela menghirup aroma misterius itu hampir sepanjang perjalanan. Awalnya sih aroma tersebut biasa aja, sempet juga bikin laper karena kebayang betapa enaknya jangan kangkung disantap pake nasi hangat ditambah ikan asin yang digoreng kering, tapi lama kelamaan hidung kemasukan aroma jangan kangkung rasanya enek juga, mual dan pengen muntah.

Belum sempet koma gara-gara aroma tadi, mendadak gue merasa ada benda hangat menempel tepat di dada gue, dan setelah diselidiki benda hangat tersebut ternyata berasal dari dalam tas yang dipake sama mas-mas berbaju hitam dengan garis-garis putih yang berada di depan gue. Kondisi busway yang sedang berjubel membuat gue ga bisa menghindar dari benda hangat itu. Tiba-tiba otak gue yang dari tadi ga bisa berhenti mikirin aroma jangan kangkung yang terus-menerus membius syaraf gue, mendorong gue untuk menyimpulkan sesuatu. 'Aha... Gue tahu sekarang siapa dalang dari semua ini'. Ga salah lagi pasti benda hangat itulah sumber dari aroma yang udah hampir bikin gue koma. Hahaha...selesai sudah tugas gue sebagai detektif untuk memecahkan misteri aroma jangan kangkung.

Mengenal Permainan Itit


Meski masa-masa suram di sekolah itu udah berlalu, namun ternyata masih ada beberapa kebiasaan buruk yang masih dipertahankan bahkan sampe sekarang, khususnya bagi kaum cowonya. Selain sablengnya yang masih nggak berubah dan justru malah tambah parah, ternyata nafsu 'itit' mereka masih menggelora di dalam dada.

Bisa dibayangkan, beberapa makhluk pecandu 'itit' yang udah lama nggak menemukan lawan, tiba-tiba pada hari itu di pertemukan dalam waktu dan tempat yang sama. Bak menemukan mata air di tengah gurun, entah siapa yang memulai, mendadak semangat kamipun mendadak menjadi membara. Maka, terjadilah hal-hal yang diinginkan di sana.

Well... agaknya sebelum saya ngomong lebih panjang lebar lagi, mungkin diantara kalian ada yang masih bingung dengan istilah 'itit' yang dari tadi saya pake. Kalo kamu termasuk orang yang bingung, baguslah. Karena kami sengaja memakai istilah yang membingungkan ini.

Mungkin bagi anda-anda yang memiliki otak rada ngeres akan menganggap istilah 'itit' hanyalah sebuah plesetan dari nama alat reproduksi yang dimiliki oleh kaum adam. Namun sayang sekali tebakan anda salah, sebenarnya diantara kedua tulisan yang sedikit hampir mirip itu memiliki makna yang sangat jauh berbeda.

Nama 'itit' itu sendiri biasa kami pakai untuk menyebut sebuah permaian yang biasa kami mainkan saat masih sekolah dulu. Sebuah permainan yang mengandalkan insting untuk menebak hasil penjumlahan angka-angka yang terdapat pada nomer seri uang yang dirahasiakan oleh masing-masing pemain. Bisa dibilang permainan ini adalah permainan prediksi angka, dimana ilmu hitung yang kami pelajari di sekolahan kami aplikasikan di dalam permainan ini. Sebenarnya, tak cukup hanya dengan bernmodal kemampuan dalam ilmu hitung menghitung saja, tapi butuh juga feeling yang kuat, serta keberuntungan yang dimiliki. Dan yang lebih penting dalam permainan ini, kita harus punya keampuan mentalisme layaknya pesulap-pesulap yang ada di televisi. Entah siapa yang pertama kali mempelopori serta menamai permainan ini, sampai saat ini masih menjadi teka-teki, yang jelas permainan ini dipercaya telah turun-menurun dari generasi-generasi di atas kami.

Satu hal yang paling aneh dari pemainan ini adalah : Meskipun setiap pemain memiliki kesempatan yang sama untuk menang, setelah permaian selesai, nggak ada satupun pemain yang merasa dirinya MENANG, entah kenapa semuanya akan merasa KALAH. Ajaib sekali bukan?


Sebelum memainkan permainan ini, ada baiknya bila anda terlebih dahulu memperhatikan beberapa syarat yang harus dipenuhi di bawah ini, yaitu :

  1. Sehat jasmani dan rohani. Jadi untuk orang yang sedang menderita penyakit baik fisik maupun kejiawaan, permainan ini sangat tidak diajurkan.
  2. Siapkan duit kertas. Berapapun nominalnya, nggak masalah, asal bukan duit monopoli.
  3. Mengenal baik angka dan bisa berhitung. Ini merupakan syarat mutlak yang wajib dipenuhi sebelum memainkan permainan ini. Sebab, permainan ini memiliki kaitan erat dengan angka-angka khususnya penjumlahan.
  4. Ada lawan. Nggak lucu bangetkan kalo main tebak-tebakan sendirian? Kecuali kalo kamu emang udah siap divonis gila. Meski nggak ada aturan baku yang membatasi jumlah pemain, akan tetapi akan lebih baik jika pesertanya tidak terlalu banyak.

Okeh, setelah beberapa syarat di atas terpenuhi, maka berikut ini adalah langkah-langkah untuk memainkannya :

  1. Keluarkan selembar uang kertas nominal berapapun yang telah anda persiapkan tadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah : Usahakan sebisa mungkin agar lawan anda tidak mengetahui nomer seri pada uang anda.
  2. Pemain pertama yang sebelumnya telah ditentukan, menyampaikan hasil prediksinya di depan masing-masing pemain. Dan masing-masing pemain wajib mengetahui hasil prediksinya.
  3. Selajutnya, pemain kedua, ketiga dan seterusnya menyampaikan prediksinya masing-masing secara bergantian. Dan hasil prediksi masing-masing tidak boleh sama. Agar lebih mudah, maka sebaiknya prediksi tadi dicatat dalam selembar kertas oleh seseorang yang bertugas sebagai juru tulis.
  4. Setelah semua pemain mendapat giliran, maka pemain pertama menyiarkan nomer seri yang dimiliki kepada semua pemain, kemudian diikuti oleh pemain kedua, ketiga dan seterusnya sambil menjumlahkan angka-angka tersebut. Jumlah terakhir yang didapat itulah yang merupakan angka baku yang dijadikan sebagai acuan prediksi-prediksi tadi. Jika ada salah satu pemain yang tebakan yang tepat, maka dialah pemenangnya dan berhak mendapatkan sejumlah uang yang telah terkumpul tadi, tapi jika tak ada satupun yang cocok, berarti permaian draw dan mengulangi dari awal langkah pertama melanjukan pemain dan nomer seri yang berikutnya. 

Mudah sekali bukan?

SELAMAT MENCOBA !!!

TKJ B Awards



Berikut ini adalah beberapa penghargaan yang diberikan kepada mereka-mereka yang berhak atas kategorinya masing-masing. Penghargaan ini diambil berdasarkan penilaian secara subjektif yang pernah dilakukan melalui GRUP BERANDA TKJ B dan sisanya diambil melalui sudut pandang pribadi sang penulis. Jadi bila ada pihak yang merasa dirugikan, penulis minta bayaran sebesar-besarnya. Hehe..

1. Pemenang Kategori Badan Paling Gemuk-> Faqihuddin Abdilah

2. Pemenang Kategori Badan Paling Kurus -> Slame

3. Pemenang Kategori Paling Tinggi -> Amin Mustofa

4. Pemenang Kategori Paling Pendek -> Ryan Faozi Afrizal (bener ora yah?)

5. Pemenang Kategori Paling Rajin -> Dini Ayu Widyaningsih & Estiani Wahuningsih (ping sut.. sing menang berarti ora kalah..)

6. Pemenang Kategori Paling Malas -> Kenang Robi Sudira/Wahyu Triyoko

7. Pemenang Kategori Paling Tua -> Amin Mustofa (lair taun 1987)

8. Pemenang Kategori Paling Muda -> Andri Laksana Putra (lair taun 1991 wulan juli)

9. Pemenang Kategori Paling Subur Pria -> Kenang Robi Sudira

10. Pemenang Kategori Paling Subur Wanita -> Etika Dwi Setia Ningsih

11. Pemenang Kategori Paling Putih Pria -> Aman

12. Pemenang Kategori Paling Putih Wanita -> Estiani Wahyuningsih

13. Pemenang Kategori Paling Gelap Pria -> Vita Nuravan Ardianto

14. Pemenang Kategori Paling Gelap Wanita -> Mega Pratiwi

15. Pemenang Kategori Paling Rajin Masuk Sekolah -> Amir Setiawan (paling rajin mlebu tapi pelajaran ra ana sing nyantol... hehe)

16. Pemenang Kategori Rambut Terkeriting -> Aminudin (biasa kudungan nganggo cawet yah?)

17. Pemenang Kategori Mata Tersipit -> Handi Sriyanto

18. Pemenang Kategori Hidung Termancung -> Andri Laksana Putra

19. Pemenang Kategori Hidung Terpesek Pria -> Slamet

20. Pemenang Kategori Hidung Terpesek Wanita -> Estiani Wahyuningsih (piss y es...)

21. Pemenang Kategori Hidung Terbesar -> Wahyu Triyoko

22. Pemenang Kategori Bibir Tertebal -> Cholid Fahmi

23. Pemenang Kategori Bibir Terlebar -> Arisno (lambene bisa nggo ngandhangna mobil siji)

24. Pemenang Kategori Kepala Terbotak -> Ryan Faozi Afrizal (calon propesor)

25. Pemenang Kategori Taring Terpanjang -> Mega Pratiwi (pantesan ganu diarani grandonk)

26. Pemenang Kategori Terlatah -> Nur Hidayah

27. Pemenang Kategori Terbegog -> Fiali Adi Yansyah

28. Pemenang Kategori Paling Polos -> Sahid Susanto (pada setuju mbok)

29. Pemenang Kategori Paling Cerewet -> Aris Fauzi

30. Pemenang Kategori Tergendon -> Arisno

31. Pemenang Kategori Muka Bantal -> Eko Suprastiono (dewa tidure TKJ B)

32. Pemenang Kategori Jenggot Terbaik -> Slamet (maklumlah.. finalis IMB : Indonesia Mencari Bandot)

33. Pemenang Kategori Kumis Terbaik -> Andri Laksana Putra

34. Pemenang Kategori Rumah Terdekat Dengan Sekolah -> Nur Hidayah

35. Pemenang Kategori Rumah Terjauh Dengan Sekolah -> Eko Suprastiono

36. Pemenang Kategori Ketua Kelas Favorit -> Sahid Susanto (deal mbok? hidup Sahid lah pokoke)

37. Pemenang Kategori Nama Paling Singkat -> Aman (wong tuwane mesti kelalenan)

38. Pemenang Kategori Nama Paling Panjang -> Etika Dwi Setianingsih

39. Pemenang Kategori Terpopuler -> Aprilia Rimba Wati (lombo banget nek ngati pada ora kenal tah)

Selamat bagi para pemenang.


Birthday Reminder List-nya anak-anak TKJ B Ma'arif NU 1 Ajibarang 08


Banyak yang bilang, katanya umur seseorang gga ada yang tau, kecuali kita tau tanggal lahirnya....

Asudahlah.... langsung aja berikut tanggal lahir anak-anak TKJ B Ma'arif NU 1 Ajibarang 08, siapa tau ada yang mau kasih kejutan....

Januari
5 Jan -> Sahid Susanto
25 Jan -> Estiani Wahyuningsih

Februari
8 Feb -> Tika Astuti

Maret
9 Mar -> Aris Fauzi
15 Mar -> Eko Suprastiono
24 Mar -> Etika Dwi Setianingsih

April
8 Apr -> Aminudin
17 Apr -> Nur Hidayah Afriani
29 Apr -> Faqihuddin Abdilah

Mei
21 Mei -> Aman

Juni
3 Jun -> Vita Nuravan Ardianto

Juli
9 Juli -> Yuli Setiono
16 Jul -> Amin Mustofa & Andi Nugroho

Agustus
6 Agus -> Cholid Fahmi
12 Agus -> Arisno
14 Agus -> Eko Toto Purwanto

September
3 Sep -> Andi Nugroho

Oktober
5 Okt -> Slamet
6 Okt -> Amir Setawan
9 Okt -> Dini Ayu Widyaningsih
27 Okt -> Kenang Robi Sudira

November
7 Nov -> Candra Triwibowo
8 Nov -> Fajarotul Afida
11 Nov -> Fiali Adi Yansah
30 Nov -> Mega pertiwi

Desember
5 Des -> Muntoah
11 Des -> Deny Wida Supriyanto
15 Des -> Handi Sriyanto
20 Des -> Erwin Dwi Siswanto & Rita Pari Purningsih

Sumber : Album Kenangan SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang 2007-2008

NB : Satu-satunya orang yang ga menyebutkan tanggal lahirnya adalah Ryan Faozi Afrizal, kita positif thinking aja.. mungkin dia ga dilahirkan ke dunia ini, tapi dilepeh... Hahaha...  becanda...

Udin se-TKJ B


Inget donk fenomena Sualuddin a.k.a 'Udin Sedunia' yang mendadak beken gara-gara videonya nongol di Youtube. Sebuah video yang menampilkan penampakan manusia berwajah unik bin ajaib sedang menyanyikan sebuah lagu unik yang liriknya dari awal sampe akhir isinya nama-nama yang konon katanya norak tapi terkenal tersebut, ternyata sukses laris ditilik oleh banyak pengunjung.

Nggak mau kalah, beberapa nama udin ternyata ada juga lho yang pernah exist di kelas TKJ B SMK Ma'arif Nu 1 Ajibarang ini. Meskipun cuma dalam skala kelas, tapi lumayan lah, seharusnya fenomena ini bisa bikin kita malu bangga.

Tanpa banyak basa-basi lagi, langsung aja... cekidot...

- Udin yang subur namanya faqihUDIN

- Udin yang keriting namanya aminUDIN

- Udin yang ngajar matematika namanya ZaenUDIN

- Udin yang tukang absen namanya SaifUDIN

- Udin yang pake kerudung namanya Fajarotul afUDIN

- Udin yang pernah jaga warnet namanya UDINi Ayu Widyaningsih

- Udin yang doyan itit namanya Aris FaUDIN

Hahaha... serius amat bacanya... :-)